Senin, 27 Juni 2011

Gejolak mabuknya hati sewaktu di sebut nama Allah,,,.

Kecenderungan pada Allah secara paripurna ( keutuhan ) maka ia akan mengutamakan urusan-Nya atas diri seorang muslim, baik jiwa maupun hartanya. Hanya kepada-Nya lah semua di serahkan baik lahir maupun batin dengan menyadari kekurangan diri sendiri ( syekh Al-Muhasibiy ),,,.

Rabi'ah berkata: " orang yang mahabbah kepada Allah itu, tidak akan ada habisnya berkeluh kesah dan rintihan kepada-Nya, sampai ia di panggil di sisi-Nya,,,.

Syauq: yaitu kerinduan hati untuk selalu berhubungan dengan Allah, senang bertemu dan berdekatan dengan-Nya ( Abu Abdillah bin Khafif ). Sebagian ulama berkata: orang-orang yang Syauq akan dapat merasakan manisnya kematian setelah di alami, sebab di situlah terbukanya tabir antara dirinya dengan Allah,,,.

Unsu: Tertariknya jiwa kepada yang di cintai ( Allah ) untuk selalu di dekat-Nya ( Abu Sa'id Al karaz ).
Syekh Malik bin Dinar, mengatakan: Barang siapa tidak unsu dengan Muhadatsah kepada Allah, maka sedikitlah ilmunya, buta hatinya dan sia-sia umurnya,,,.

Qurbun: hati seorang hamba merasa dekat dengan Allah swt, sehingga dalam melakukan berbagai hal, maka ia akan merasa malu karena di lihat oleh-Nya. Syekh Abu Muhammad Shal mengatakan: " tingkat paling rendah dalam tingkatan Qurbun adalah rasa malu melakukan perbuatan maksiat. ",,,

Haya: Rasa malu dan rendah diri demi mengagungkan nama Allah ( syekh Syihabuddin ).

Syek Dzun Nun Al Misri, mengatakan:

Mahabbah> membuat orang berucap,,,.

Haya> membuat orang diam,,,.

Khauf > membuat orang gentar dan takut,,,.

Semoga bermanfaat bagi kita semua,,,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar